Ragam Bahasa Lisan
Ragam Bahasa Lisan adalah ragam
bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu
sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ciri-ciri ragam
bahasa lisan diantaranya Memerlukan kehadiran orang lain, Unsur gramatikal
tidak dinyatakan secara lengkap, Terikat ruang dan waktu dan Dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya suara. Ragam bahasa lisan memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan.
- Dapat
disesuaikan dengan situasi.
- Faktor
efisiensi.
- Faktor
kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak
anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi,
mimik dan gerak-gerak pembicara.
- Faktor
kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang
dibicarakannya.
- Lebih
bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa
yang dituturkan oleh penutur.
- Penggunaan
bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi
audit, visual dan kognitif.
Sedangkan kelemahan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai
berikut:
- Bahasa
lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat
frase-frase sederhana.
- Penutur
sering mengulangi beberapa kalimat.
- Tidak
semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
- Aturan-aturan
bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.
Ada pun pembicaraan
lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan
pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa
lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis,
tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk
tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan
ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa
serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu
masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
a. Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
c. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
d. Berlangsung cepat;
e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f. Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu.’
Ragam Bahasa Tulisan
Ragam bahasa tulis adalah ragam
bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu
sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau
bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur
dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan
kosakata.
Cirri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut :
1.Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2.Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3.Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4.Berlangsung lambat;
5.Selalu memakai alat bantu;
6.Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7.Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’
2.Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3.Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4.Berlangsung lambat;
5.Selalu memakai alat bantu;
6.Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7.Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’
Sama halnya dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis
juga memiliki kelemmahan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari ragam bahasa
tulis diantaranya :
- Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
- Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
- Sebagai sarana memperkaya kosakata.
- Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis siantaranya
sebagai berikut :
- Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
- Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat
diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan
keseksamaan yang lebih besar.
Berdasarkan beberapa cirri serta kelebihan dan kelemahan
yang dimiliki oleh ragam bahasa lisan maupun tulis, berikut ini dapat kita
tarik beberapa perbedaan diantara kedua ragam bahasa tersebut.
• Bahasa lisan didukung isyarat
paralinguistik.
• Bahasa tulis dapat menyimpan informasi
tanpa bergantung pada ruang dan waktu.
• Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari
bentuk oral ke bentuk visual, memungkinkan kata-kata lepas dari konteks aslinya.
• Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur
dibandingkan dengan sintaksis bahasa tulis.
• Bahasa tulis banyak mengandung penanda
metalingual yang menghubungkan antara frasa-klausa.
• Struktur bahasa tulis umumnya
subjek-predikat, bahasa lisan memiliki struktur ‘topik-sebutan’ (topic-comment)(Givon).
• Bahasa lisan jarang menggunakan konstruksi
pasif.
• Bahasa lisan sering mengulangi bentuk
sintaksis.
• Bahasa lisan dapat diperhalus sambil terus
berbicara.
Laras Bahasa Ilmiah , Tulisan dan Non Ilmiah
1. Ragam Bahasa Ilmiah
Kalimat ilmiah adalah tulisan yang disusun
secara sistematis dan logis. Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam
bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah. Dalam kehidupan sosial dan sehari-hari
masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, digunakan berbagai
bahasa daerah termasuk dialeknya, bahasa Indonesia, dan/atau bahasa asing. Bahkan,
dalam situasi tertentu, seperti dalam keluarga perkawinan campuran digunakan
pula bahasa yang bersifat campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan
salah satu atau kedua bahasa ibu pasangan perkawinan campuran itu. Dalam
situasi kebahasaan seperti itu, timbul berbagai ragam atau variasi bahasa
sesuai dengan keperluannya, baik secara lisan maupun tulisan
Kalimat ilmiah biasa digunakan pada laopran, makalah, tesis,
disertasi.
contoh :
- Penelitian ini mengkaji teknik pentajaman objek yang efektif
dan efisien
- Ketua kelompok itu memiliki argumen yang tepat
- Barisan upacara itu memiliki formasi yang rapih
- Soekarno menjadi figur yang baik buat bangsa indonesia
- Semakin lama zaman semakin modern
Ø
Macam-Macam Ragam Bahasa Ilmiah
a. Cendekia
Ciri cendekia yang dimaksud
adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mampu
mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Hal itu diwujudkan dalam
penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara sistematis, artinya teratur dan
runtut sehingga menunjukkan kelogisan berpikir seseorang atau penulis.
b. Lugas dan Logis
Ciri lugas yang dimaksud adalah
bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus bermakna
harafiah dan tidak bermakna ganda, sedangkan ciri logis adalah bahasa Indonesia
yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah sesuai dengan logika atau dapat
diterima oleh akal sehat. Hal itu
membantu penulis dalam mengungkapkan pola pikir atau gagasannya dan membantu
pembaca dalam memahami gagasan atau pola pikir penulis.
c. Ciri Jelas
Ciri jelas yang dimaksud adalah
bahasa Indonesia yang digunakan dalam pen
ulisan karya ilmiah jelas struktur kalimat dan maknanya. Hal itu sangat membantu penulis dalam memaparkan
gagasan atau pola pikirnya dan mempermudah pembaca untuk memahami makna yang
dimaksudkan.
d. Padat dan Ringkas
Padat
yang dimaksud adalah gagasan atau pola pikir yang akan diungkapkan tidak
tercampur unsur-unsur lain yang tidak ada hubungannya atau tidak diperlukan.
Ciri ringkas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah harus singkat,
tidak menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan atau kata-kata yang
berlebihan (mubazir). Dengan demikian,
pemulisan karya tulis ilmiah menunjukkan gagasan atau pola pikir yang
padat dan tertuang dalam kalimat yang ringkas
e. Formal dan Objektif
Formal yang dimaksud mengacu pada
pandangan bahwa komunikasi ilmiah melalui tulisan ilmiah merupakan komunikasi
formal atau resmi sehingga bahasa
Indonesia yang digunakannya harus bahasa Indonesia formal, artinya bahasa
Indonesia yang digunakan harus bahasa yang berlaku dalam situasi formal atau
resmi pada struktur bahasa yang mencakup seluruh tataran struktur kebahasaan.
Penggunaan bahasa seperti itulah yang menunjukkan ciri objektif, yaitu dapat
diukur kebenaranya secara terbuka oleh umum.
f. Gagasan sebagai Pangkal Tolak
Gagasan sebagai pangkal tolak yang dimaksud adalah
bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus berorientasi pada
gagasan atau pola pikir bukan pada penulis. Gagasan sebagai pangkal tolak
terkait dengan objektivitas penulis, artinya penggunaan bahasa tersebut secara
dominan harus bertolak pada objek yang dibicarakan dan bukan pada penulis
secara pribadi. Oleh karena itu, objektivitas harus ditandai dengan upaya penulis untuk
menghindari penggunaan kata saya, kami, dan kita
g. Penggunaan Istilah Teknis
Ciri penggunaan istilah teknis yang
dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah
harus berfungsi sebagai wacana teknis, artinya sesuai dengan bidang keilmuannya
yang dilengkapi dengan peristilahan teknis yang meliputi penulisan angka,
lambang, dan istilah sesuai dengan bidang ilmu.
h. Konsisten
Ciri konsisten yang dimaksud
adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mulai dari
tataran terkecil sampai dengan tataran terbesar dan terluas (keseluruhan
struktur bahasa) harus ajeg. Arti ajeg adalah taat asas atau selalu menggunakan
bentuk-bentuk atau unsur-unsur tersebut dari awal tulisan sampai akhir tulisan.
Contoh-contoh Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Keseluruhan ciri bahasa Indonesia
ragam ilmiah seperti yang telah disebutkan harus terwujud dalam karya tulis
ilmiah yang dibuat oleh penulis. Untuk itu, perhatikan contoh-contoh dan ciri-ciri
penulisan karya ilmiah berikut. Contoh-contoh berikut disajikan dalam bentuk
yang salah sekaligus bentuk yang benar.
A.
CENDEKIA
Contoh :
1) Kemajuan
informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran
nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke
Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan
moral bangsa Indonesia.
2) Pergeseran
nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya pengaruh budaya barat ke
Indonesia.
B. LUGAS DAN
LOGIS
Contoh:
1) Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang
termasuk ceritanya digunakan sebagai media penyebaran agama. Maka di masa
sekarang lebih tepat apabila penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui
pengajaran apresiasi.
2) Kalau pada zaman
Sunan Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai media
penyebaran agama; sekarang, kesenian wayang digunakan sebagai media penanaman
budi pekerti melalui apresiasi.
3) Saat terjadi
kekacauan di pasar, pencuri berhasil ditangkap sama polisi.
4) Saat terjadi
kekacauan di pasar, polisi berhasil menangkap pencuri.
C. JELAS
Contoh:
1) Untuk mengetahui
apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah dan lakunya dalam
sehari-hari.
2) Baik buruknya
pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.
3) Perkara diajukan
kemeja hijau berjumlah lima puluh satu. Sedangkan perkara disidangkan berjumlah
dua puluh satu.
4) Perkara yang
diajukan ke meja hijau berjumlah 51 buah, sedangkan perkara yang telah
disidangkan berjumlah 21 buah’
D. PADAT DAN RINGKAS
Contoh:
1) Pendidikan agama
di sekolah dasar bagaimanapun tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya
dukungan yang baik pula dari orang tua murid dalam keluarga.
2) Pendidikan agama
di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan orang tua.
E. FORMAL DAN OBJEKTIF
Contoh:
1) Menurut Moeliono
mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan
ketaksaan dalam pengungkapan. (1989)
2) Menurut Moeliono
(1989), bahasa ilmiah itu lugas, eksak,
dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan.
3) Moeliono (1989) mengatakan
bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan
dalam pengungkapan.
F. GAGASAN SEBAGAI PANGKAL TOLAK
Contoh:
1) Kita semua tahu
bahwa pendidikan itu dilingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan
moral Pancasila.
2) Perlu dikatahui
bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral
Pancasila.
G. PENGGUNAAN ISTILAH TEKNIS
Contoh:
1) Hazard Analysis
Critical Control Point/HACCP adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan
yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex
Alimentarius Commission untuk diterapkan di industri pangan
2) Hazard Anaylisis Critical Control Point (HACCP) adalah
sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan
keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission (CAC) untuk
diterapkan di industri pangan.
H. KONSISTEN
Contoh:
1) Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu
tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah pencabutan
embargo senjata.
2) Perlucutan
senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka
yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
2. Ragam Bahasa Semi Ilmiah
Kalimat semi ilmiah merupakan
kalimat yang membentukan katanya tidak terlalu formal, tidak terlalu mengikuti
metode ilmiah, tetapi tetap konsisten terhadap struktur kalimat yang lengkap
dan obyektif atas tulisan tersebut. Kalimat semi ilmiah biasanya digunakan pada
artikel, editorial, reportase.
contoh kalimat Semi ilmiah:
Manga, merupakan sebutan untuk
komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama
kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film
animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal
dari komik Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt
Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II
membuka era baru untuk komik Jepang.
Ciri-ciri Ragam Bahasa Semi Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu :
Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
Fakta yang disimpulkan subyektif,
Gaya bahasa konotatif dan populer,
Tidak memuat hipotesis,
Penyajian dibarengi dengan sejarah,
Bersifat imajinatif,
Situasi didramatisir,
Bersifat persuasif.
Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
Dongeng
Cerpen
Novel
Drama
3. Ragam Bahasa Non Ilmiah
Artikel Non Ilmiah (Fiksi) adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam
tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam
praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti
penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non
ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi
dan naskah drama.
Ciri-Ciri Bahasa Non Ilmiah
Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan
untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative
Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif
dan subjektif, dan
Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Kalimat non ilmiah merupakan kalimat yang tidak formal, dari
bentuk bahasa, kosa kata, ataupun struktur, tetapi harus tetap memiliki alur
yang jelas dalam penulisan. Tidak memiliki unsur semetodis atau sesistematis
seperti layaknya kalimat ilmiah atau semi ilmiah. Kalimat non ilmiah biasa
digunakan pada dongeng, hikayat, cerpen, novel.
Contoh kalimat non ilmiah:
- Damy adalah mahasiswa angkatan 2008
- Ibu pergi ke pasar untuk berbelanja
- Nidji sedang konser di JCC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar