Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang
sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah
dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif
mampu menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan
oleh penulis.
Suatu kalimat dapat
dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut
:
1. Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah
menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi
perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.
2. Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana
adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan
objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan
kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak
ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.
3. Tidak Boros dan
Bertele-tele
Jangan sampai kalimat yang kalian
buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele.
Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang
membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang
terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari
multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah
kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian
sehingga tidak ada kesan ambigu.
Ø
Ciri-ciri
Kalimat Efektif
Untuk membuat kalimat efektif
tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat dikatakan
efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita
katakan efektif.
1. Kesepadanan
Struktur
Hal pertama yang harus diperhatikan
adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan
kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini.
a. Pastikan kalimat
yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan
predikat.
b. Jangan taruh
kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam
kalimat tersebut.
Contoh kalimat
efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta
diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta
diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
c. Hati-hati pada
penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan
dari subjek.
Contoh:
Dia yang pergi
meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi
meninggalkan saya. (efektif)
d. Tidak bersubjek
ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah
menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
Adik demam sehingga
adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga
tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
2. Kehematan Kata
Karena salah satu
syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak
boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua
hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak
efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata
bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai
kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.
Contoh Kata Jamak:
Para siswa-siswi
sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang
mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan
terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga
mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu
kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.
Contoh Kata
Sinonim:
Ia masuk ke dalam ruang
kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang
kelas.
Ketidakefektifan
terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti yang
sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya
yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika
menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk sehingga menjadi ia ke dalam
ruang kelas kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat
dikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.
3. Kesejajaran
Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut
soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada
kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan
konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan
yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti
diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti
diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya.
(efektif)
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus
diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu
mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa
saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini
agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut.
Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah,
larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai
rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai
rumahmu agar bersih! (efektif)
5. Kelogisan
Kalimat
Ciri-ciri kalimat efektif terakhir
yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan
berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu,
buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca
dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala
Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala
Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
Sumber : http://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar